Jenis Pengobatan Sipilis Menurut Medis - Salah satu pengobatan medis yang sering dilakukan oleh kebanyakan dokter untuk mengatasi penyakit sipilis yaitu dengan Antibiotik. Namun jangan sembarangan mengkonsumsi obat jenis ini, Anda harus mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter agar mendapatkan resep yang pas guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Kini menggunakan antibiotik tanpa resep dokter sebagai bagian pengobatan sendiri makin banyak dilakukan. Padahal antibiotik merupakan jenis golongan obat resep dan tidak semestinya dapat dibeli secara bebas.
Sangat penting untuk mendapatkan petunjuk dan anjuran dari dokter sebelum mengonsumsi obat antibiotik. Yang perlu diketahui adalah jenis antibiotik bukan hanya ada satu. Perbedaan infeksi membutuhkan jenis dan dosis antibiotik yang berbeda-beda.
ANTIBIOTIK
Antibiotik merupakan salah satu jenis obat yang sering diresepkan untuk mengobati infeksi bakteri dan beberapa parasit tertentu. Obat ini sangat banyak macamnya yang terkadang dapat membingungkan, sehingga penting sekali mengetahui golongan antibiotik serta fungsinya masing-masing. Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti penyakit tipes, selulitis, bisul, dan beberapa infeksi oleh parasit tertentu. Antibiotik disebut juga sebagai antibakterial. Tersedia dalam bentuk sirup, tablet, kapsul, injeksi (suntik), krim atau salep dan lotion.
Ingat, fungsi antibiotik adalah membunuh bakteri sehingga tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus seperti batuk pilek, DBD, cacar air, dll. ataupun infeksi jamur kecuali ada infeksi skunder oleh bakteri yang menyertainya. Untuk virus dan jamur sudah tersedia obat khusus yaitu anti virus dan anti jamur (anti fungi). Jenis-Jenis Golongan Antibitoik Ada banyak jenis antibiotik dengan berbagai nama dan merek. Penggolongan antibiotik berdasarkan mekanisme kerja nya. Setiap jenis antibiotik hanya bekerja terhadap beberapa jenis bakteri atau parasit tertentu. Inilah sebabnya mengapa antibiotik yang berbeda digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang berbeda. Jenis golongan antibiotik yang utama meliputi:
- Penicillins, contohnya penicillin V, flucloxacillin, and amoxicillin.
- Cephalosporins, contohnya cefaclor, cefadroxil, cefalexin.
- Tetracyclines, contohnya tetracycline, doxycycline, and minocycline.
- Aminoglycosides, contohnya gentamicin, amikacin, and tobramycin.
- Macrolides, contohnya erythromycin, azithromycin, and clarithromycin.
- Clindamycin.
- Sulfonamides dan trimethoprim, contohnya co-trimoxazole.
- Metronidazole dan tinidazole.
- Quinolones, contohnya ciprofloxacin, levofloxacin, and norfloxacin.
FUNGSI ATAU CARA ANTIBIOTIK BEKERJA
Ada dua mekanisme kerja utama antibiotik yaitu membunuh (bakterisidal) dan menghambat bakteri (bakteriostatik). Antibiotik yang memiliki mekanisme kerja berfungsi membunuh bakteri sering dilakukan dengan cara merusak struktur dinding sel bakteri sehingga bakteri akan mati dengan antibiotik tersebut. Sedangkan antibiotik yang menghambat bakteri yaitu dengan cara menghentikan perkembangbiakan bakteri sehingga sisa bakteri akan dibunuh oleh sistem pertahanan tubuh manusia.
KAPAN ANTIBIOTIK DIGUNAKAN ?
Antibiotik biasanya hanya untuk diresepkan infeksi bakteri yang lebih serius, dan untuk beberapa infeksi parasit. Penyakit infeksi yang sering disebabkan oleh virus, maka tidak memerlukan antibiotik. Bahkan penyakit infeksi bakteri yang ringan, juga tidak perlu karena sistem kekebalan tubuh dapat mengusirnya. Jadi, jangan heran jika dokter tidak merekomendasikan antibiotik untuk kondisi yang disebabkan oleh virus atau infeksi non-bakteri, atau bahkan untuk infeksi bakteri yang ringan. Namun, Anda perlu antibiotik jika mengalami infeksi bakteri yang serius seperti meningitis atau pneumonia.
DENGAN BEGITU BANYAK JENIS ANTIBIOTIK, MANAKAH YANG KITA PILIH ?
Pilihan antibiotik terutama tergantung pada infeksi bakteri yang menyebabkannya. Hal ini karena setiap antibiotik hanya efektif terhadap bakteri dan parasit tertentu. Misalnya, jika seseorang mengalami pneumonia, dokter tahu bakteri apa yang biasanya menyebabkan pneumonia. Sehingga dokter akan memilih antibiotik yang paling efektif membasmi jenis bakteri tersebut. Selain itu, ada faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih antibiotik, Antara lain: seberapa parah infeksinya, seberapa baik fungsi ginjal dan hati, jadwal dosis, obat lain yang diminum, efek samping, riwayat alergi terhadap jenis antibiotik tertentu, atau jika hamil atau menyusui. Itulah mengapa penggunaan antibiotik harus berdasarkan rekomendasi atau resep dokter.
PENGOBATAN SIPILIS DENGAN ANTIBIOTIK
Penisilin cukup berhasil dan bisa digunakan untuk mengobati sifilis primer dan sekunder. Penisilin biasanya diberikan melalui suntikan. Tersedia jenis antibiotik lain yang juga bisa membunuh bakteri penyebab sifilis jika Anda alergi terhadap penisilin.
Satu suntikan penisilin bisa menghentikan perkembangan penyakit jika Anda terinfeksi kurang dari satu tahun. Untuk infeksi yang berlangsung lebih dari satu tahun, Anda mungkin perlu penambahan dosis. Pengobatan biasanya diberikan selama kurang lebih 14 hari, tapi bisa berjalan lebih lama pada beberapa kasus.
Pada kasus sifilis tersier, pengobatan memakan waktu lebih lama dan antibiotik diberikan melalui infus. Pengobatan ini bertujuan untuk menghentikan infeksi, namun tidak bisa memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh sifilis tersier.
Pada kasus wanita hamil yang menderita sifilis, penanganan yang dilakukan juga serupa, yaitu dengan menggunakan antibiotik. Obat ini tidak memengaruhi kondisi bayi yang dikandung.
Pada masa awal pengobatan antibiotik dimulai, beberapa penderita sifilis bisa merasakan reaksi Jarisch-Herxheimer. Reaksi ini muncul akibat tersebarnya racun dari sel-sel bakteri yang dibunuh oleh obat antibiotik. Gejala yang muncul berupa demam, sakit kepala, dan nyeri pada otot atau persendian. Ini bukan kondisi yang serius dan biasanya hanya berlangsung selama satu hari. Parasetamol bisa digunakan untuk mengatasi rasa sakit. Namun jika gejala memburuk, segera hubungi dokter.
Bagi wanita, beberapa obat-obatan antibiotik untuk sifilis bisa mengganggu metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Alat kontrasepsi seperti kondom bisa digunakan saat sedang menjalani pengobatan antibiotik.
Setelah menyelesaikan pengobatan antibiotik, Anda akan diminta untuk menjalani tes darah guna memastikan bahwa infeksi telah sembuh total. Anda harus tetap waspada karena masih bisa terinfeksi sifilis kembali meski sudah pernah terobati dan sembuh.
Satu suntikan penisilin bisa menghentikan perkembangan penyakit jika Anda terinfeksi kurang dari satu tahun. Untuk infeksi yang berlangsung lebih dari satu tahun, Anda mungkin perlu penambahan dosis. Pengobatan biasanya diberikan selama kurang lebih 14 hari, tapi bisa berjalan lebih lama pada beberapa kasus.
Pada kasus sifilis tersier, pengobatan memakan waktu lebih lama dan antibiotik diberikan melalui infus. Pengobatan ini bertujuan untuk menghentikan infeksi, namun tidak bisa memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh sifilis tersier.
Pada kasus wanita hamil yang menderita sifilis, penanganan yang dilakukan juga serupa, yaitu dengan menggunakan antibiotik. Obat ini tidak memengaruhi kondisi bayi yang dikandung.
Pada masa awal pengobatan antibiotik dimulai, beberapa penderita sifilis bisa merasakan reaksi Jarisch-Herxheimer. Reaksi ini muncul akibat tersebarnya racun dari sel-sel bakteri yang dibunuh oleh obat antibiotik. Gejala yang muncul berupa demam, sakit kepala, dan nyeri pada otot atau persendian. Ini bukan kondisi yang serius dan biasanya hanya berlangsung selama satu hari. Parasetamol bisa digunakan untuk mengatasi rasa sakit. Namun jika gejala memburuk, segera hubungi dokter.
Bagi wanita, beberapa obat-obatan antibiotik untuk sifilis bisa mengganggu metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Alat kontrasepsi seperti kondom bisa digunakan saat sedang menjalani pengobatan antibiotik.
Setelah menyelesaikan pengobatan antibiotik, Anda akan diminta untuk menjalani tes darah guna memastikan bahwa infeksi telah sembuh total. Anda harus tetap waspada karena masih bisa terinfeksi sifilis kembali meski sudah pernah terobati dan sembuh.
Obat penyakit sipilis dan kencing nanah dari de Nature berfungsi sebagai Antibiotik alami, Antibakteri, Antivirus dan antijamur. Obat herbal tersebut terbukti efektif sebagai antibodi tubuh dan cukup ampuh mengatasi penyakit sipilis dan kencing nanah ataupun penyakit kelamin lainya.
Antifungsi
yang terdapat di dalam ramuan obat sipilis herbal Gang Jie dan Gho Siah
ini membantu untuk membersihkan jamur yang tumbuh disebabkan oleh virus
penyakit kelamin.
Obat
sipilis herbal Gang Jie dan Gho Siah juga dapat membantu tubuh untuk
meregenerasi dan memperbaiki sel yang rusak akibat penyakit sipilis,
serta membantu meningkatkan sistem imunitas, dan membantu mempercepat
proses pemulihan kondisi tubuh anda.
*TESTIMONI PEMESAN*
*FORMAT PEMESANAN*
NAMA # ALAMAT # NO. TLP # OBAT SIPILIS # TUJUAN PEMBAYARAN
(BRI, BNI, BCA, MANDIRI)
*KIRIM KE CUSTOMER SERVICE KAMI*
Custimer Service Kami Akan Memandu Anda Untuk Proses Selanjutnya